KOMPAS.com – Pascapandemi global Covid-19, industri pariwisata mulai bangkit, termasuk di sektor pendidikan sebagai penyedia sumber daya manusia pendukungnya. Tahun ini Institut Pariwisata Trisakti menerima 436 mahasiswa baru (maba), melebihi target ditetapkan 350 mahasiswa. Tidak hanya itu, selain prodi pilihan seperti tahun-tahun sebelumnya seperti perhotelan, lalu pariwisata dan perjalanan wisata, tahun ini Institut Pariwisata Trisakti (IP Trisakti membuka dua prodi baru, yaitu wirausaha dan bisnis digital yang masing-masing menerima 20 mahasiswa. “Kenaikannya memang tidak terlalu besar, tetapi hal itu patut disyukuri. Karena saat ini persaingan antar kampus untuk prodi pariwisata dan perhotelan terbilang ketat,” ungkap Rektor IP Trisakti, Fetty Asmaniati saat membuka Kuliah Perdana di Kampus IP Trisakti, Jakarta, Senin (2/10/23). Kuliah perdana maba IP Trisakti 2023/2024 mengangkat tema “Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2024–2025” dan menghadirkan pembicara kunci Presiden Direktur PT Hotel Properti Internasional, Braja Eka Sukma. Braja Eka Sukma menyampaikan, salah satu indikasi kebangkitan pariwisata di Indonesia bisa dilihat dari meningkatnya hunian di hotel bintang tiga dan empat. “Di hotel bintang tiga dan empat, saat ini angka huniannya sudah diatas 60 persen di weekdays dan 90 persen di weekend. Hal itu terlihat di banyak kota,” jelas Braja. “Apalagi Bali, yang lalu lintasnya sudah macet di sana sini. Kalau hotel bintang lima, saya tidak diproyeksikan, karena sedikit dan menyasar kelompok tertentu saja,” kata Braja.
Braja juga menyebut lima daerah Indonesia memiliki peluang bertumbuh pariwisata, yaitu Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Bali dan Kalimantan Barat.